Penyakit yang tibul pada musim hujan
Penyakit apakah yang tibul pada musim hujan :
Demam berdarah
Pada saat musim hujan, biasanya akan terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk aedes aegypti yaitu nyamuk penular penyakit demam berdarah. Hal ini dikarenakan pada saat musim hujan banyak sampah misalnya kaleng bekas, boycott bekas serta tempat-tempat tertentu terisi air dan terjadi genangan untuk beberapa waktu. Genangan air itulah akhirnya menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk tersebut. Dengan meningkatnya populasi nyamuk sebagai penular penyakit, maka risiko terjadinya penularan juga semakin meningkat.
Dengan kondisi itu, maka kita diharapkan ikut berpartisipasi secara aktif melalui gerakan 3 M yaitu mengubur kaleng-kaleng bekas, menguras tempat penampungan air secara teratur dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat. Selain itu agar masyarakat segera membawa keluarganya ke sarana kesehatan bila ada yang sakit dengan gejala panas tinggi yang tidak jelas sebabnya yang disertai adanya tanda-tanda perdarahan.
Cikungunya
Penyakit ini sudah ada sejak dulu, namun kini marak lagi setiap musim hujan. Penyakit ini disebabkan oleh infection cikungunya, juga ditularkan ke manusia oleh nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya demam mendadak, nyeri pada persendian – terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang– , serta ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada kulit.
Gejala lainnya adalah nyeri otot, sakit kepala, menggigil, kemerahan pada selaput mata, pembesaran kelenjar getah bening di bagian leher, mual, muntah, dan kadang-kadang disertai gatal pada ruam. Demamnya sering rancu dengan penyakit demam dengue, demam berdarah dengue, dan campak. Tetapi, nyeri sendi merupakan gejala yang menonjol.
Selesma dan Influenza
Selesma atau normal icy, dan flu merupakan penyakit umum yang sering terjadi. Penyakit tersebut dapat memberikan gejala yang sama, meskipun disebabkan oleh jenis infection yang berbeda.
Selesma disebabkan oleh Rhinovirus, sedangkan flu disebabkan oleh infection flu tipe A, tipe B ataupun tipe C. Kedua penyakit tersebut merupakan infection yang merajalela di saat musim hujan terjadi.
Sebagai penyakit yang terjadi di musim hujan, selesma dan flu dapat semakin berat karena adanya penurunan daya tahan tubuh pada seseorang di saat musim hujan terjadi. Selain itu, infection tersebut juga dapat menjadi lebih mudah berkembangbiak pada saat suhu tubuh menurun. Hal ini dapat menyebabkan penyebaran infection menjadi sangat cepat karena ketidaktahuan etika batuk atau bersin yang tepat, dan kegagalan untuk memelihara kebersihan tangan.
Leptospirosis
Penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri yang disebut leptospira. Penyakit ini termasuk salah satu penyakit zoonosis, karena ditularkan melalui hewan. Di Indonesia hewan penular terutama adalah tikus melalui kotoran dan air kencingnya. Pada musim hujan terutama saat terjadi banjir, maka tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri.
Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia di mana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir tersebut. Seseorang yang ada luka, kemudian bermain/terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran/kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, maka orang tersebut potensi dapat terinfeksi dan akan jatuh menjadi sakit.
Untuk menghindari timbulnya penyakit leptospirosis masyarakat agar melakukan langkah-langkah antisipasi yaitu menekan dan hindari adanya tikus yang berkeliaran di sekitar kita, dengan selalu menjaga kebersihan; hindari bermain air saat terjadi banjir, terutama bila ada luka; gunakan pelindung misalnya sepatu boot, bila terpaksa harus ke daerah banjir; dan segera berobat ke sarana kesehatan bila sakit berkepanjangan.
ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dapat berupa bakteri, infection dan berbagai mikroba lainnya. Gejala utama dapat berupa batuk dan demam, kalau berat dapat/mungkin disertai sesak napas, nyeri dada dan lain-lain. Untuk menangani penyakit ini, masyarakat diimbau untuk istirahat, pengobatan simtomatis sesuai gejala, mungkin diperlukan pengobatan kausal untuk mengatasi penyebab, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah penularan pada orang sekitar, antara lain dengan menutup mulut ketika batuk, tidak meludah sembarangan.
Penyakit kulit
Hujan dan banjir rentan membawa beberapa bakteri yang menyerang kulit. Serangan bakteri menyebabkan rasa gatal di seluruh tubuh. Penyakit kulit juga bisa disebabkan jamur akibat suhu yang lembab. Untuk mengarasi serangan ini, penderita bisa menggunakan obat kulit hingga antibiotik.
Penyakit kulit, dapat berupa infeksi, alergi atau bentuk lain pada musim banjir maka masalah utamanya adalah kebersihan yang tidak terjaga baik. Seperti juga pada ISPA, maka faktor berkumpulnya banyak orang, misalnya di tempat pengungsian korban banjir, juga berperan dalam penularan infeksi kulit.
Penyakit saluran cerna
Penyakit saluran cerna lain, misalnya demam tifoid. Dalam hal ini juga faktor kebersihan makanan memegang peranan penting.
Penyakit kronik
Selain itu juga perlu diperhatikan perburukan penyakit kronik yang mungkin memang sudah diderita. Hal ini terjadi karena penurunan daya tahan tubuh akibat musim hujan berkepanjangan, dan apalagi bila banjir berhari-hari.
Hand-Foot-Mouth Disease
Penyakit di musim hujan berikutnya adalah Hand-Foot-Mouth Disease yang memiliki gejala berupa bercak nyeri pada mulut, tangan, kaki, dan terkadang pada daerah bokong dan tungkai bawah.
Penyakit ini disebabkan oleh enterovirus dan menyebar lewat batuk dan bersin. Selain itu, penyakit ini juga dapat menyebar lewat tangan yang kotor, terutama setelah tangan berkontak dengan feses, seperti saat setelah mengganti popok atau anak yang tidak mencuci tangan setelah dari latrine.
Diare
Penyakit di musim hujan yang utama lainnya adalah diare. Diare adalah penyakit sederhana yang banyak memakan korban jiwa yang tentunya memerlukan perhatian khusus. Pasalnya, penyakit yang dianggap sangat sederhana ini sering membuat penyakit ini tidak segera ditangani secara serius. Selain itu, faktor-faktor pencegahan penting, seperti kewaspadaan dalam memilih makanan dan menjaga kebersihan tangan saat makan, menjadi faktor utama penyebab diare yang sering terjadi pada saat musim hujan.
Tifus
Kuman menyebar melalui muntah dan kotoran penderita yang terbawa di kaki lalat, yang kemudian mengontaminasi makanan. Sebagian besar kuman sebetulnya mati saat memasuki saluran pencernaan karena terkena asam lambung. Namun, kuman yang masih hidup ternyata mampu menginfeksi usus halus dan menyebabkan demam tifus.
Penderita demam tifus sebaiknya segera menjalani pengobatan dan menjalani bed rest. Istirahat selama 7-14 hari membantu tubuh lekas pulih.
Demam berdarah
Pada saat musim hujan, biasanya akan terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk aedes aegypti yaitu nyamuk penular penyakit demam berdarah. Hal ini dikarenakan pada saat musim hujan banyak sampah misalnya kaleng bekas, boycott bekas serta tempat-tempat tertentu terisi air dan terjadi genangan untuk beberapa waktu. Genangan air itulah akhirnya menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk tersebut. Dengan meningkatnya populasi nyamuk sebagai penular penyakit, maka risiko terjadinya penularan juga semakin meningkat.
Dengan kondisi itu, maka kita diharapkan ikut berpartisipasi secara aktif melalui gerakan 3 M yaitu mengubur kaleng-kaleng bekas, menguras tempat penampungan air secara teratur dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat. Selain itu agar masyarakat segera membawa keluarganya ke sarana kesehatan bila ada yang sakit dengan gejala panas tinggi yang tidak jelas sebabnya yang disertai adanya tanda-tanda perdarahan.
Cikungunya
Penyakit ini sudah ada sejak dulu, namun kini marak lagi setiap musim hujan. Penyakit ini disebabkan oleh infection cikungunya, juga ditularkan ke manusia oleh nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya demam mendadak, nyeri pada persendian – terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang– , serta ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada kulit.
Gejala lainnya adalah nyeri otot, sakit kepala, menggigil, kemerahan pada selaput mata, pembesaran kelenjar getah bening di bagian leher, mual, muntah, dan kadang-kadang disertai gatal pada ruam. Demamnya sering rancu dengan penyakit demam dengue, demam berdarah dengue, dan campak. Tetapi, nyeri sendi merupakan gejala yang menonjol.
Selesma dan Influenza
Selesma atau normal icy, dan flu merupakan penyakit umum yang sering terjadi. Penyakit tersebut dapat memberikan gejala yang sama, meskipun disebabkan oleh jenis infection yang berbeda.
Selesma disebabkan oleh Rhinovirus, sedangkan flu disebabkan oleh infection flu tipe A, tipe B ataupun tipe C. Kedua penyakit tersebut merupakan infection yang merajalela di saat musim hujan terjadi.
Sebagai penyakit yang terjadi di musim hujan, selesma dan flu dapat semakin berat karena adanya penurunan daya tahan tubuh pada seseorang di saat musim hujan terjadi. Selain itu, infection tersebut juga dapat menjadi lebih mudah berkembangbiak pada saat suhu tubuh menurun. Hal ini dapat menyebabkan penyebaran infection menjadi sangat cepat karena ketidaktahuan etika batuk atau bersin yang tepat, dan kegagalan untuk memelihara kebersihan tangan.
Leptospirosis
Penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri yang disebut leptospira. Penyakit ini termasuk salah satu penyakit zoonosis, karena ditularkan melalui hewan. Di Indonesia hewan penular terutama adalah tikus melalui kotoran dan air kencingnya. Pada musim hujan terutama saat terjadi banjir, maka tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri.
Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia di mana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir tersebut. Seseorang yang ada luka, kemudian bermain/terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran/kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, maka orang tersebut potensi dapat terinfeksi dan akan jatuh menjadi sakit.
Untuk menghindari timbulnya penyakit leptospirosis masyarakat agar melakukan langkah-langkah antisipasi yaitu menekan dan hindari adanya tikus yang berkeliaran di sekitar kita, dengan selalu menjaga kebersihan; hindari bermain air saat terjadi banjir, terutama bila ada luka; gunakan pelindung misalnya sepatu boot, bila terpaksa harus ke daerah banjir; dan segera berobat ke sarana kesehatan bila sakit berkepanjangan.
ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dapat berupa bakteri, infection dan berbagai mikroba lainnya. Gejala utama dapat berupa batuk dan demam, kalau berat dapat/mungkin disertai sesak napas, nyeri dada dan lain-lain. Untuk menangani penyakit ini, masyarakat diimbau untuk istirahat, pengobatan simtomatis sesuai gejala, mungkin diperlukan pengobatan kausal untuk mengatasi penyebab, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah penularan pada orang sekitar, antara lain dengan menutup mulut ketika batuk, tidak meludah sembarangan.
Penyakit kulit
Hujan dan banjir rentan membawa beberapa bakteri yang menyerang kulit. Serangan bakteri menyebabkan rasa gatal di seluruh tubuh. Penyakit kulit juga bisa disebabkan jamur akibat suhu yang lembab. Untuk mengarasi serangan ini, penderita bisa menggunakan obat kulit hingga antibiotik.
Penyakit kulit, dapat berupa infeksi, alergi atau bentuk lain pada musim banjir maka masalah utamanya adalah kebersihan yang tidak terjaga baik. Seperti juga pada ISPA, maka faktor berkumpulnya banyak orang, misalnya di tempat pengungsian korban banjir, juga berperan dalam penularan infeksi kulit.
Penyakit saluran cerna
Penyakit saluran cerna lain, misalnya demam tifoid. Dalam hal ini juga faktor kebersihan makanan memegang peranan penting.
Penyakit kronik
Selain itu juga perlu diperhatikan perburukan penyakit kronik yang mungkin memang sudah diderita. Hal ini terjadi karena penurunan daya tahan tubuh akibat musim hujan berkepanjangan, dan apalagi bila banjir berhari-hari.
Hand-Foot-Mouth Disease
Penyakit di musim hujan berikutnya adalah Hand-Foot-Mouth Disease yang memiliki gejala berupa bercak nyeri pada mulut, tangan, kaki, dan terkadang pada daerah bokong dan tungkai bawah.
Penyakit ini disebabkan oleh enterovirus dan menyebar lewat batuk dan bersin. Selain itu, penyakit ini juga dapat menyebar lewat tangan yang kotor, terutama setelah tangan berkontak dengan feses, seperti saat setelah mengganti popok atau anak yang tidak mencuci tangan setelah dari latrine.
Diare
Penyakit di musim hujan yang utama lainnya adalah diare. Diare adalah penyakit sederhana yang banyak memakan korban jiwa yang tentunya memerlukan perhatian khusus. Pasalnya, penyakit yang dianggap sangat sederhana ini sering membuat penyakit ini tidak segera ditangani secara serius. Selain itu, faktor-faktor pencegahan penting, seperti kewaspadaan dalam memilih makanan dan menjaga kebersihan tangan saat makan, menjadi faktor utama penyebab diare yang sering terjadi pada saat musim hujan.
Tifus
Kuman menyebar melalui muntah dan kotoran penderita yang terbawa di kaki lalat, yang kemudian mengontaminasi makanan. Sebagian besar kuman sebetulnya mati saat memasuki saluran pencernaan karena terkena asam lambung. Namun, kuman yang masih hidup ternyata mampu menginfeksi usus halus dan menyebabkan demam tifus.
Penderita demam tifus sebaiknya segera menjalani pengobatan dan menjalani bed rest. Istirahat selama 7-14 hari membantu tubuh lekas pulih.
Komentar
Posting Komentar